Wednesday 23 September 2015

Penyebab dan Cara Mengatasi Cedera Kepala

Penyebab dan Cara Mengatasi Cedera Kepala - Cedera kepala sangat berbahaya. Cedera kepala dapat menyebabkan cacat permanen, gangguan mental, dan bahkan kematian. Bagi banyak orang, cedera kepala dianggap sebagai risiko yang dapat diterima ketika terlibat dalam kegiatan olahraga dan jenis-jenis kegiatan rekreasi lainnya. Tapi ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko cedera dan melindungi diri Anda dan anak-anak Anda.

Penyebab dan Cara Mengatasi Cedera Kepala

Apa Itu Cedera Kepala?

Cedera kepala adalah cedera pada tengkorak, kulit kepala, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak merupakan jenis cedera otak paling umum yang berhubungan dengan olahraga, dan diperkirakan dalam setahun terdapat 1,6 juta sampai 3,8 juta orang mengalami gegar otak yang disebabkan karena olahraga. Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis (TBI atau Traumatic Brain Injury) yang terjadi ketika otak bergetar atau terguncang cukup keras sehingga membentur tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika dua atlet bertabrakan atau ketika seseorang jatuh dan kepalanya terbentur. Gegar otak juga bisa terjadi akibat terpukul di kepala oleh peralatan olahraga. Dalam olahraga seperti sepak bola, bahkan menyundul bola bisa menyebabkan gegar otak. Gegar otak menyebabkan perubahan status mental seseorang dan dapat mengganggu fungsi normal dari otak. Gegar otak yang banyak terjadi, dapat memiliki dampak kumulatif dan jangka panjang sehingga dapat mengubah hidup seseorang.
Anda tidak harus dipukul di kepala untuk mengalami gegar otak. Benturan di di bagian lain pada tubuh dapat menciptakan kekuatan yang cukup untuk menggetarkan otak. Anda juga tidak selalu kehilangan kesadaran ketika gegar otak. Gegar otak berkisar dari tahap ringan sampai parah. Efeknya mungkin segera terlihat, atau mungkin tidak muncul sampai beberapa jam atau bahkan beberapa hari kemudian.
Jenis lain dari cedera otak traumatis(TBI)adalah memar, yaitu luka memar pada otak yang dapat menyebabkan pembengkakan, dan hematoma (pendarahan di otak yang mengumpulkan dan membentuk gumpalan). Patah tulang tengkorak adalah jenis lain dari cedera kepala yang dapat mempengaruhi otak. Kadang-kadang pada kasus patah tulang, potongan tulang yang patah dapat melukai otak dan menyebabkan perdarahan dan jenis cedera lainnya.
1.    Olahraga dan Aktivitas Rekreasi Apa yang Memiliki Risiko Cedera Kepala yang Tinggi?
Pada tahun 2008, kegiatan-kegiatan dibawah ini mengakibatkan cedera kepala dalam jumlah tertinggi untuk segala usia:
•    Bersepeda
•    Sepak bola Amerika
•    Bola basket
•    Bisbol dan sofbol
•    Naik kendaraan rekreasi bermesin seperti dune buggies (kendaraan rekreasi dengan roda besar, dan ban lebar, yang dirancang untuk digunakan pada bukit pasir, pantai, atau rekreasi padang pasir), go-kart, dan sepeda motor mini
Menurut Asosiasi Cedera Otak Amerika (Brain Injury Association of America), lima kegiatan teratas yang menyebabkan gegar otak pada anak-anak dan remaja berusia 5 sampai 18 tahun adalah:
•    Bersepeda
•    Sepak bola Amerika
•    Bola basket
•    Kegiatan di tempat bermain
•    Sepak bola

2.    Apa Saja Tanda dan Gejala dari Cedera Otak?
Tanda-tanda dari cedera otak traumatis (TBI) meliputi:
•    Kebingungan
•    Depresi
•    Pusing atau masalah keseimbangan tubuh
•    Pandangan ganda atau kabur
•    Merasa berkabut atau pening
•    Merasa lesu atau lelah
•    Sakit kepala
•    Hilang ingatan
•    Mual
•    Sensitif terhadap cahaya atau suara
•    Gangguan tidur
•    Kesulitan berkonsentrasi
•    Kesulitan mengingat
Indikasi yang menunjukkan cedera kepala yang dialami lebih serius daripada gegar otak dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:
•    Perubahan ukuran pupil mata
•    Cairan bening atau berdarah mengalir dari hidung, mulut, atau telinga
•    Kejang-kejang
•    Ekspresi wajah yang menyimpang dari biasanya
•    Tekanan darah menurun
•    Wajah memar
•    Patah tulang pada tengkorak atau wajah
•    Gangguan pendengaran, penciuman, pengecap rasa, atau penglihatan
•    Ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan
•    Mudah tersinggung
•    Hilang kesadaran
•    Tingkat pernapasan yang rendah
•    Gelisah, canggung, atau kurangnya koordinasi gerak
•    Sakit kepala yang parah
•    Melantur dalam berbicara atau penglihatan kabur
•    Leher kaku atau muntah-muntah
•    Memburuknya gejala-gejala dengan mendadak, setelah sebelumnya ada peningkatan
•    Pembengkakan di lokasi cedera

3.    Apa Tindakan yang Tepat Untuk Gegar Otak atau Cedera Otak Lain yang Terkait dengan Olahraga?
Jika Anda berpikir Anda mungkin mengalami gegar otak atau mencurigai orang lain terkena gegar otak, maka langkah yang paling penting untuk dilakukan adalah mencegah terjadinya cedera lebih lanjut.
Hentikan kegiatan apa pun yang Anda lakukan dan beritahu orang lain bahwa Anda mungkin terkena gegar otak. Kemudian segera dapatkan perawatan medis. Jika Anda bermain sebagai bagian dari tim, mintalah untuk ditarik keluar dari permainan dan beritahu pelatih apa yang terjadi. Jika rekan lain memiliki tanda-tanda seperti sedang bingung atau tiba-tiba kehilangan koordinasi gerak, pastikan untuk melaporkan hal tersebut kepada pelatih. Jika Anda pelatih tim dan Anda melihat adanya kemungkinan cedera, segera tarik keluar orang tersebut dari permainan, dan pastikan bahwa orang tersebut mendapatkan perawatan medis.
Mendapat perawatan medis sesegera mungkin adalah penting untuk setiap cedera otak traumatis (TBI) yang berpotensi sedang parah. Cedera yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapat perawatan yang tepat, dapat menyebabkan cacat dan ketidakmampuan jangka panjang. Perlu diingat bahwa meskipun kematian akibat cedera olahraga jarang terjadi, namun cedera otak merupaka penyebab utama kematian yang berhubungan dengan olahraga.
Gejala-gejala harus sering dimonitor dengan seksama untuk cedera sedang sampai parah, dan mungkin memerlukan rawat inap semalam di rumah sakit. X-ray mungkin digunakan untuk memeriksa kemungkinan patah tulang tengkorak dan stabilitas tulang belakang. Pada beberapa kasus, dokter mungkin melakukan CT scan atau MRI untuk memeriksa sejauh mana kerusakan yang telah terjadi. Luka yang lebih parah mungkin memerlukan pembedahan untuk meringankan tekanan akibat pembengkakan.
Jika dokter mengirim Anda pulang dengan orang yang terluka, maka dokter akan menginstruksikan Anda untuk mengawasi pasien tersebut dengan seksama. Hal tersebut mungkin melibatkan hal seperti membangunkan pasien setiap beberapa jam untuk mengajukan pertanyaan seperti “Siapa nama Anda?” atau “Anda berada dimana?” untuk memastikan apakah orang tersebut baik. Pastikan Anda telah bertanya ke dokter dan memahami gejala apa yang harus diperhatikan dan, mana yang membutuhkan perawatan medis dengan segera.
Panduan yang digunakan mendesak dokter untuk menjadi konservatif dalam mengobati cedera otak terkait olahraga dan untuk tidak mengizinkan seseorang yang telah terluka untuk kembali melakukan kegiatan yang melibatkan risiko cedera lebih lanjut sampai orang tersebut benar-benar sembuh dari gejala. Proses penyembuhan biasanya memakan waktu beberapa minggu. Tapi untuk gejala cedera yang parah, mungkin bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Seseorang yang memiliki cedera sedang sampai parah, sangat mungkin membutuhkan rehabilitasi, yang dapat meliputi terapi fisik, terapi bicara dan bahasa, obat-obatan, konseling psikologis, dan dukungan sosial.

4.    Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Cedera Otak yang Terkait Dengan Olahraga?
Langkah paling penting yang perlu dilakukan adalah membeli dan menggunakan dengan benar peralatan pelindung kepala yang telah disetujui oleh American Society for Testing and Materials (ASTM) atau Lembaga/Departemen Kesehatan di Indonesia. Pastikan untuk membeli ukuran yang tepat agar helm atau tutup kepala dapat dipakai dengan pas dan benar. Menurut American Association of Surgeons Neurologis (Asosiasi Ahli Bedah Neurologis Amerika), helm atau tutup kepala harus dipakai setiap saat untuk kegiatan-kegiatan berikut:
•    Bisbol dan sofbol
•    Bersepeda
•    Sepak bola Amerika
•    Hoki
•    Menunggang kuda
•    Naik kendaraan rekreasi bermesin
•    Ber-skateboard dan naik skuter
•    Ber-snowboard
•    Gulat
Langkah-langkah keamanan lain yang penting meliputi sebagai berikut:
•    Mengenakan pakaian yang memantulkan cahaya saat mengendarai sepeda di malam hari.
•    Jangan menyelam di tempat yang kedalamnya lebih dari 12 meter atau dimana Anda tidak bisa melihat dasarnya atau airnya keruh.
•    Pastikan bahwa area bermain anak-anak dan peralatannya aman dan dalam kondisi baik.
•    Jangan biarkan anak-anak bermain olahraga yang tidak sesuai dengan usia mereka.
•    Mengawasi dan mengajar anak-anak cara yang tepat dalam menggunakan peralatan olahraga.
•    Jangan mengenakan pakaian yang mengganggu penglihatan.
•    Ikuti semua aturan di tempat rekreasi dan kolam renang.
•    Jangan ber-skateboard atau bersepeda pada permukaan yang tidak rata atau tak beraspal.
•    Jangan berolahraga ketika Anda lelah atau sakit parah.
Bagimana artikelnya bermanfaat tidak? Semoga saja sangat bermanfaat dan menjadi ilmu bagi pembacanya.


!!!
Itulah informasi dari penyebab dan cara mengatasi resiko terjadinya cedera kepala. Semoga Artikal yang  Berita Sehat Lengkap hadirkan dapat bermanfaat untuk Anda semua. Amin.
Kalau begitu sekian dulu nie postingan dari Berita Sehat Lengkap jangan lupa klik suka dan bagikan yaa..
Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat, Sampai jumpa dipostingan Artikel berikutnya ya.

!!
Jangan lewatkan artikel terkait dan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:
•    Cara Mengobati Penyakit Radang Tenggorokan
•    Cara Pengobatan Penyakit Kencing Batu
•    Cara Alami Mengobati Sakit Kepala Secara Cepat
•    Gejala Kanker Otak dan Cara Mencegahnya
•    Cara Mengatasi Flu atau Pilek Secara Alami

Sekian dan Terimakasih